Trauma.

"It's like once you've been hurt, you're so scared to get attached again.

Like you have this fear that every person you start to like is going to break

your heart"

God,please.

I wish I didn't care.

I wish I was happy.

I wish I could sleep at night.

I wish I enjoyed my life.

I wish love didn't exist.

I wish YOU were here.

I wish I could just enjoy food since you've been gone.

I wish I could feel no pain.

Dear brain,sorry for overloading you.

Lagi sering2nya sedih.

Lagi sering2nya galau.

Lagi seringnya marah.

Lagi gabisa kontrol emosi sendiri.

Maunya nyimpen sendiri terus gatau kenapa. Gamau cerita.

Kayak ada yang nahan. 

Kenapa? Gangerti. 

Titanya capek. 

Titanya pengen tita yang dulu. Yang ketawanya bisa lepas,yang kalo lagi ketawa ga mikirin masalah,gamikirin sedih2.

Titanya pengen bisa terbuka lagi sama siapa aja. 

Titanya pengen ga nutup2in perasaan lagi. 

Tapi gabisa. Terlanjur.

Kenapasih gue gini. 

Kasian otaknya. Otaknya udah berusaha nyempit2in semua pikiran biar cukup. Otaknya udah selalu sabar nungguin pikiran itu dikeluarin.

Tapi gimana kalo otaknya capek?

Gimana kalo otaknya udah gatahan lagi?

Gimana kalo otaknya udah ngerasa isinya itu kepenuhan terus sesek?

Mau gamau pikirannya meledak sendiri. Semuanya. Gapake kecuali.

Jadinya nangis sendiri kan?

Jadinya galau sendiri kan?

Jadinya marah2 sendiri kan?

SENDIRI.

Gaada siapa2. Ya karna emang gamau ngelibatin siapa2.

Banyak yang marah,banyak yang kesel. Titanya beda.

Tapi gimana. Gabisa cerita. Kepenuhan. Gatau cara jelasinnya.

Giliran cerita yang keluar setengah2 gabakal bisa semuanya.

Giliran cerita gapernah sampe inti. 

Yang keluar pasti gapenting.

Gimana caranya? Gamau berantem mulu sana sini.

Gamau berantem sama yang dirumah. Sedih.

Maunya tenang. 

Kapan sih? Kapan bisa tenang? Kapan otaknya gapenuh?

Intinya, GUE GATAHAN LAGI